sdcs2
Home » Opini » Komparasi Kasus “(Korupsi)”, Kepala Bank Jatim di Jember

Komparasi Kasus “(Korupsi)”, Kepala Bank Jatim di Jember

456g

Catatan Redaksi

Bank Jatim Cabang Jember, pernah memiliki kepala bernama Muhammad Islah Noer. Dia mulai memimpin di Jember, sejak era Bupati MZA Djalal, hingga dr. Faida, MMR. Kemudian, terseret kasus skandal korupsi kredit macet senilai Rp 4,7 miliar.

Kasus korupsi itu mulai terang benderang, setelah Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, menahan M. Islah Noer bersama dua tersangka lainnya, Rabu, 22 Juni 2022. Kedua tersangka itu M. Yunus dan Noer Salim. Masing-masing sebagai Direktur CV. Mutiara Indah dan Komanditernya. 

Ketiga pelaku korupsi itu, tak lagi bisa berkutik dari jeratan hukum, karena hakim Pengadilan Tipikor Jatim di Sidoarjo, telah memvonis ketiganya bersalah dan harus dipenjara. Putusan palu hakim itu, terjadi baru semingguan kemarin.

Tim redaksi Indikator Plus, berhasil merangkum data putusan vonis ketiganya. Seperti M. Islah Noer, divonis 4 tahun penjara dan denda 50 juta subsider 3 bulan kurungan. Sedangkan untuk terdakwa M. Yunus, dijatuhi vonis 6 tahun penjara, denda 50 juta, subsider 3 bulan kurungan. Kemudian untuk Noer Salim, divonis 8 tahun penjara, denda Rp 300 juta, serta menganti kerugian keuangan negara senilai Rp 5 milyar rupiah.

Kasus tersebut terjadi sejak era Bupati MZA Djalal, di tahun 2015 silam. Bermula saat kedua orang dari CV. Mutiara Indah mengajukan pinjaman duit senilai Rp 2,5 miliar. Merasa pinjamannya kurang, mereka pun menaikkan jumlah pinjamannya menjadi Rp 4,7 miliar.

Setelah menerima pencairan modal hutang dari Bank Jatim di Jember, keduanya tidak membayar cicilan kreditnya. Hingga terkuak, bahwa proses kredit yang dilakukan pihak CV. Mutiara Indah, tidak melalui SOP yang ada di Bank Jatim tersebut.

Kemudian bisa disimpulkan, bahwa pimpinan CV. Mutiara Indah, sejak awal dari balik tirai publik, sudah “bermain mata” dengan Kepala Bank Jatim Cabang Jember : M. Islah Noer. 

Meski harusnya, ada yang perlu dikuak dari kasus tersebut, tentang begitu mudahnya, setingkat pimpinan cabang bank kenamaan, begitu mudah memberi kelonggaran proses pinjaman ke pihak debitur. Apakah di balik pimpinan CV. Mutiara Indah, ada orang hebat yang mampu menaklukkan M. Islah Noer?.

Sengkarut di tubuh Bank Jatim Cabang Jember, rupanya mulai kembali terjadi di awal tahun 2023. Bukan lagi hutang piutang pihak debitur. Namun lebih kepada kucuran duit Rp 1 miliar, untuk operasional penerbangan pesawat carter 3 bulan, namun faktanya hanya berjalan 1 bulan 10 hari saja.

Semula sempat ramai di publik. Bahwa duit Rp 1 miliar dari Bank Jatim di Jember, itu bersumber dari dana deviden yang menjadi hak Pemkab Jember. Namun belakangan, Kepala Bank Jatim Cabang Jember : Wawan Budi Rachmanto, menampik isu liar tersebut.

Bahwa Wawan lebih memilih mengakui, bahwa pihak Bank Jatim Jember semacam pihak yang memberi dana sponsor ke PT. Amaya Alam Semesta (AAS), sebagai perusahaan “promotor” penerbangan pesawat carter di Jember. Kompensasinya, logo Bank Jatim dipampang di badan pesawatnya.

Persolan tersebut terus bergulir, hingga masuk ke meja penyidik bagian kasus korupsi di Polres Jember. Bahkan, Wawan sebagai Kepala Bank Jatitm Cabang Jember, sudah dimintai keterangan oleh polisi, Senin, 13 Maret 2023. 

Tak hanya Wawan yang diperiksa Polisi. Dua pejabat Pemkab Jember, juga ikut menyusul diperiksa di ruang penyidik tindak pidana korupsi Polres Jember. Meski sampai tulisan ini dimuat, belum ada kabar lagi kapan Direktur PT. ASS dipanggil untuk dimintai keterangan seperti mereka bertiga?.

Sebagai publik yang cerdas dan kritis, sudah seharusnya terus mengawasi dan mengawal perkara sewa pesawat, yang mulai diproses pihak kepolisian. Sebab bisa jadi, jika dibiarkan tanpa kontrol masyarakat, perkaranya akan berlarut-larut seperti kasus M. Islah Noer Cs, yang baru tuntas hingga 7 tahunan lamanya. Meski tetap, harus mengedepankan praduga tak bersalah. (Redaksi)

REKOMENDASI UNTUK ANDA

TERKINI LAINNYA

Mau Camping Ala Keluarga Oppa Korea? Dira Kencong Aja!!!

Di pinggir persawahan. Di bawah bukit buatan. Meski terasa ada di pinggiran pedesaan, menyerupai pegunungan,…

Guru Ngaji Desa Tanggul Kulon Cair, Pemkab Kapan?

Guru ngaji menjadi salah satu garda penjaga moril, generasi penerus yang perlu diperhatikan. Bentuk kongkrit…

Raport Merah untuk KPU dan Bawaslu Jember

Front Mahasiswa Jember yang merupakan gabungan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, mulai berani speak up…

Support Polsek Tanggul untuk Alorsi Volleyball

Polsek Tanggul kembali menunjukkan kepedulian, ke sejumlah kelompok kegiatan masyarakat di wilayah hukumnya. Kali ini…

Kejutan Pak Babin dari Kades Arifin

Seperti biasanya di setiap Hari Jumat, tiga pilar Desa Tanggul Kulon, sholat berjamaah bergiliran di…

45f