Catatan Redaksi
Forum Silaturahmi Nasional Bu Nyai se-Nusantara, digelar di Surabaya 14 Juli 2019 silam. Ketua Umum PBNU saat itu : Prof. Dr. KH Said Aqiel Sirad, hadir membuka acaranya. Dia pun menyampaikan, bahwa advokat kenamaan Hotman Paris Hutapea, ikut dihadir sebagai tamu kehormatan. Kemudian, sang kiai itu pun menyampaikan Gus Lora untuk Hotman Paris.
Kemudian ramai soal penyebutan Gus Lora Hotman Paris. Pro dan Kontra menggelinding liar. Maklum, Hotman Paris Non Muslim. Dipastikan dia bukan keturunan ulama. Apalagi sampai memiliki pondok pesantren, layaknya Gus dan Lora yang sejati. Terlebih dia Batak, bukan Jawa atau Madura. Seperti mana Gus dan Lora yang identik dari kedua suku itu.
Semakin ramai menjadi perbincangan publik, bukan Kiai Said Agiel Sirad yang mengklarifikasi. Melainkan Abdul Manan Ghani, salah seorang Ketua PBNU yang angkat bicara. Menurutnya, Kiai NU itu senang bercanda. Sehingga setiap ada selebriti yang datang bersilaturahmi, ia akan dipanggil dengan sebutan Gus.
“Bukan Gus anak kiai, bisa aja Gus maksudnya Cah Bagus. Kan itu panggilan baik kan, siapa saja bisa,” ujar Abdul Manan Ghani di kantornya, Kawasan Salemba, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2019) silam.
Namun siapa yang menyangka, bahwa rupanya Hotman Paris mengkapitalisasi julukan Gus Lora dari sang Ketua Umum PBNU tersebut. Bahkan, di laman media sosialnya dia pasang foto bergaya kiai.
Hotman Paris merasa bangga dan layak menyandang julukan Gus Lora di depan nama lengkapnya. Dia mengklaim demikian, karena sering menjadi penceramah, di beberapa ponpes dengan ribuan santri dan jamaah.
Bahkan saat takziah ke rumah Almarhum Kiai Salahudin Wahid (Gus Solah) di Ponpes Tebu Ireng Jombang, 3 Februari 2020 lalu, Hotman Paris mengaku pernah digelar Gus oleh Gus Solah.
Deddy Corbuzier Pun Demikian
Pemberian label Gus Lora untuk selebriti kenamaan oleh Kiai Said Agiel Sirad, rupanya tak hanya ke Hotman Paris. Host dan mentalis populer tanah air, Deddy Corbuzier, ternyata juga pernah disampaikan kiai itu.
Saat itu, dalam sebuah acara istighotsah untuk Indonesia Aman dan Damai di halaman kantor PBNU, Rabu, 31 Juli 2019 malam, Deddy Corbuzier yang hadir bareng gurunya : Gus Miftah, terang-terangan disebut kiai Said Agiel sebagai Gus Lora Deddy Corbuzier.
Soal status agama Deddy Corbuzier sudah mualaf. Berbeda dengan Hotman Paris, yang masih Non Muslim. Meski demikian, Deddy Corbuzier baru 21 hari memeluk Agama Islam, sudah tiba-tiba menjadi Gus Lora.
Seolah, penyebutan Gus dan Lora yang cukup sakral di kalangan santri, diobral begitu saja oleh sang Ketum PBNU saat ini. Namun rupanya, untuk kepengurusan PBNU yang baru ini, Kiai Yahya Cholil Staquf, sangat berhati-hati menjaga marwah yang dinilainya sakral tersebut.
NU Bukan Hanya PKB
Sebagai pemegang kendali arah besar organisasi Nahdlatul Ulama, Kiai Yahya Cholil Staquf, lebih memiliki kecenderungan menjaga kuat marwah organisasinya, yang selama ini diklaim hanya untuk satu partai politik : PKB. Bahkan seperti yang dikutip JPPN, Gus Yahya menegaskan bahwa NU Bukan PKB, Nahdliyyin Bebas Memilih Partai.
Gus Yahya, tentu melek dan tahu betul peta politik praktis. Di mana ada satu partai yang kerjanya mengkapitalisasi bahwa Nahdliyin harus PKB. Padahal katanya, banyak juga kader tulen NU yang tersebar hampir di semua partai politik.
Dia juga menyesalkan, NU pernah dijadikan senjata politik di Pemilu 2019. Kemudian dia menegaskan, tidak akan terulang di Pemilu 2024 mendatang. (Tim Redaksi)
