Catatan Redaksi
Di dalam gedung megah milik Bank Indonesia (BI) Jember, Bupati Hendy Siswanto duduk satu meja bareng Wabup Bondowoso : Irwan Bachtiar Rachmat, 16 Februari 2023. Mereka menghadiri FGD pengembangan wisata Jember-Bondowoso, gagasan BI Jember.
Saking seriusnya, Kepala BI Jember : Yukon Afrinaldo, turun tangan sendiri memoderatori forum tersebut. Diskominfo Pemkab Jember, mempublikasikan pertemuan itu di website jemberkab.go.id dengan 468 pembaca, di Sabtu (25/3/2023).
Pertemuan itu, enam hari dari pesawat sewaan Jember, yang tak lagi mau mendarat di Bandara Notohadinehoro. Tetapi Hendy di forum itu, begitu menggebu-gebu paparan soal Wisata Aviasi. Sebuah konsep wisata dari angkasa. Melihat keindahan alam, dari dalam pesawat.
“Dalam wisata aviasi ini, pelancong dapat menikmati keindahan alam dari atas. Berangkatnya dari Bandara Notohadinegoro Jember, dengan menaiki pesawat Cessna, kemudian terbang menikmati keindahan Kawah Wurung, Gunung Pyramid, Pantai Bandealit dari langit, ini belum ada dan pasti sensasinya berbeda,” ujar Bupati Hendy, seperti dikutip dari jemberkab.go.id.
Seolah, dia faham betul soal konsep Wisata Aviasi, yang dipaparkan di hadapan banyak orang saat itu. Meski dia mungkin lupa, bahwa instrumen utama konsep wisata aviasi harus pakai pesawat terbang. Sedangkan pesawat yang dicarter Hendy, sudah tak ada lagi di landasan aspal bandara Jember.
Saat menyebut berwisata aviasi menggunakan pesawat Cessna yang tak ada lagi di Jember, ada dua kemungkinan di saat itu. Pertama, Hendy memang tidak tahu karena tak mendapat laporan bawahannya. Atau yang kedua, dia sengaja berbohong seolah-olah Jember tetap terlihat hebat, karena sedang punya pesawat sewaan.
Kemungkinan pertama jika dia tak menerima laporan bawahan, soal pesawat carternya yang tak lagi terbang, itu menandakan ada “mesin” birokrasi di Jember yang tak berfungsi normal. Bahkan mulai ngadat dan siap-siap rusak berat.
Sebab jika benar terjadi kesengajaan bawahannya menutup-nutupi persoalan yang ada, sementara tuannya merasa tidak ada masalah di pesawatnya, lantas terus membanggakannya sebagai prestasi meski halu, itu sangat-sangat memalukan.
Terlebih, jika ada unsur kesengajaan merekayasa, sudah tahu pesawatnya tak lagi ada, tapi seolah-olah tetap ada, supaya bisa merayu pemda lain bermitra, itu naudzubillah.
Kedua kemungkinan itu, perlu sekali diluruskan langsung oleh Hendy, selaku Bupati Jember dan sekaligus, Ketua Korwil Jawa Timur Assosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI). Sebab jika terus liar tak berujung, tentu itu merendahkan kredibilitas Apkasi dan tentunya juga, memperlakukan publik yang telah memilihnya sebagai Bupati Jember. (Tim Redaksi)