Tersebar video amatir, tentang pembagian beras yang dilakukan tim sukses Ali Yusuf, calon Kades Tanggul Kulon, Senin (18/9/2023) petang. Beras yang dibagi ke warga Kauman Tanggul itu, diberi judul sedekah calon kadesnya.
Perekam video Alex Stem, dalam video itu sempat menanyakan ke mereka, dari siapa beras yang dibagi?. Tim sukses itu pun tegas menjawab dari Haji Ali. Nama yang dimaksud Ali Yusuf, calon Kades Tanggul Kulon nomer urut 1. Kemudian salah satu dari pembagi beras, menyampaikan bahwa beras itu sodakoh (sedekah) dari Ali Yusuf.
Menariknya, Alex Stem sempat menyebut tiga nama pembagi beras. Mereka yang disebut dan wajahnya terekam, Suwignyo, Bandi dan Toyib. Dua orang yang itu sempat nyalon kades lawan petahana dan kalah. Sedangkan satu nama yang disebutnya lagi, daftar kepala dusun namun tidak lolos ujian.
Ali Yusuf pun berhasil diwawancarai wartawan Indikator Plus. Senada dengan timnya yang membagi beras, bahwa beras yang di baginya itu sedekah. Dia pun blak-blakan, menyampaikan uang untuk membeli beras yang dibagi ke warga Kauman, hasil sebagian dari penjualan rumah orang tuanya di Argat Tanggul Kulon.
“Benar itu yang bagi beras tim saya. Mereka tim 10 (tim inti, Red). Itu zakatnya rumah Argat (rumah orang tuanya yang dijual, Red),” akunya.
Beras zakat penjualan rumah itu, sebenarnya awalnya direncanakan dibagi masing-masing 2,5 kg. Mirip besaran beras zakat fitrah. Namun karena jumlah KK penerima tidak cukup, supaya merata maka beras yang dibagi ke warga cukup 2 kg. “Banyak yang tidak dapat. Itu dipilih yang benar-benar tidak mampu,” imbuhnya.
Saat ditanya tentang kaitannya bagi beras dengan Pilkades, Ali Yusuf pun blak-blakan mengaku sudah izin ke Wakil Panitia Pilkades, Ismail dan dia mengklaim diperbolehkan. “Saya sudah izin langsung ke Wakil Ketua Pilkades. Namanya Pak Ismail. Katanya endak apa-apa, terkecuali bagi-bagi uang,” katanya.
Ismail, Wakil Ketua Pilkades Tanggul Kulon yang namanya disebut Ali Yusuf, dikonfirmasi melalui telepon selulernya, mengelak telah memberi izin ke Ali Yusuf soal kampanye dengan membagi-bagi beras tersebut. Bahkan katanya, Panitia Pilkades setelah mengetahui ada video bagi-bagi beras, langsung turun ke lapangan untuk menghentikannya.
Sementara itu, Aldi warga Kauman yang juga diberi beras tim Ali Yusuf, merasa heran jika beras 2 kg yang dibungkus kantong plastik hitam itu disebut sebagai zakat. Apalagi, disampaikan langsung oleh Ali Yusuf bahwa penerimanya warga yang benar-benar tidak mampu. “Bukannya saya menolak disebut miskin. Tapi kalau saya dikira tidak mampu, saya tersinggung,” sesalnya.
Terlebih kata Aldi, meski secara tidak langsung, pembagian beras itu semacam ada kesan untuk memilih Ali Yusuf di Pilkades 25 September 2023 mendatang. “Kalau untuk yang benar-benar tidak mampu, saya rasa tidak benar itu. Tetangga saya rata-rata diberi. Ada yang anaknya punya mobil juga terima,” bebernya. (*)