Sampai “mengemis” minta dimasukkan menjadi cabang olahraga (Cabor) di KONI Jember, Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Pengkab Jember tak kunjung mendapatkan jawaban pasti dari pengurus KONI. Padahal, surat resmi sudah mereka masukkan ke meja KONI Jember.
Permohonan menjadi anggota KONI Jember, itu tak lain supaya atlit Kurash bisa berkiprah di Porprov Jatim 2023, untuk mewakili kontingen Jember. “Kami sepertinya dipersulit hanya sekedar mendapatkan pengakuan, Bahwa Ferkushi Pengkab Jember bagian dari Cabor di KONI Jember,” sesal Ketua Umum Ferkushi Jember, A. Fahrur Rozi, Sabtu (8/4/2023).
Surat resmi yang dikirim Fahrur Rozi, itu sebagai cara formil yang mereka lakukan secara konstitusional. Sementara lobi informil juga pernah mereka lakukan ke pengurus KONI Jember. “Ada tiga pengurus kami yang diminta mereka (Pengurus KONI Jember) untuk dicoret, juga sudah kami turuti. Tapi tetap upaya kami belum dapat persetujuan menjadi cabor di KONI Jember,” akunya.
Pengurus KONI Jember beralasan bahwa keberadaan Ferkushi Pengkab Jember belum genap berumur 2 tahun. Namun saat Fahrur Rozi menanyakan aturan tertulis semacam Statuta maupun AD/ART yang melarang masuk cabor sebelum 2 tahun, pihak KONI Jember diakuinya tidak bisa menunjukkan bukti padanya.
Terus meminta kepastian, kemudian pihak KONI Jember kembali meminta syarat, bahwa Ferkushi Jember harus memiliki minimal ada 2 sasana yang mendukunnya. “Kami malah serahkan 4 sasana aktif yang rill dan konkrit. Tapi tetap tidak diindahkanya,” katanya.
Padahal kata Fahrur Rozi, permohonan supaya Kurash yang dipimpinnya menjadi cabor di KONI Jember, bukan untuk berburu anggaran. Melainkan sekedar untuk menumbuhkan semangat patriotik atlit, supaya giat berlatih untuk meraih prestasi di Porprov 2023 mendatang.
Bagi Fahrur Rozi, sangat realistis Kurash di ajang Porprov 2023, bisa menyumbangkan medali untuk kontingen Jember. Terlebih, tahun lalu di ajang seleksi daerah di Sidoarjo, Kurash kontingen Jember yang dipimpinnya berhasil meraih 5 medali.
Pesertanya pun diikuti sebanyak 17 kabupaten dan kota Se-Jatim. “Kami berhasil membawa pulang 3 medali perak dan 2 perunggu. Jika kami masuk Cabor KONI Jember, bukan tidak mungkin anak-anak semakin bersemangat, dan membawa pulang medali emas di Porprov 2023 mendatang,” tegasnya.
Dia pun merasa heran, KONI Jember sepertinya enggan melirik Kurash jadi bagiannya. Padahal, tataran di atas KONI Jember, sudah aktif Cabor Kurash mulai KONI Jatim hingga di pusat. “Saya heran, ada apa dengan KONI Jember?,” sindirnya.
Sementara itu, Ketua KONI Jember Sutikno, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selulernya, menyampaikan bahwa KONI Jember memiliki anggota 41 cabor. Kemudian untuk menjadi anggota KONI Jember, dia mengakui memang ada aturan yang menyatakan bahwa minimal usia cabor harus 2 tahun.
Secara teknis Sutikno menyampaikan, bahwa syarat menjadi anggota KONI Jember, diawali dengan pengajuan, disertai dengan SK Pengprov cabor yang bersangkutan, tentang susunan pengurus di Pengkab. “Tapi itu sebatas calon. Terakomodasi di rapat anggota tahunan. Baru bisa menjadi anggota KONI Jember, setelah dua tahun dari pendaftaran,” paparnya.
Soal ada tiga nama pengurus Ferkhusi Jember yang diminta dicoret oleh KONI Jember, supaya bisa menjadi anggota KONI, Sutikno mengelak tuduhan tersebut. “Saya tidak kompeten menjawab itu, itu urusannya cabor, saya tidak mau mengurus dalamnya cabor. KONI hanya sebatas mengakomodasi calon anggota KONI. Kalau ada urusan coret-mencoret, itu urusan mereka,” tegasnya. (Rully – Haris)
