Belum jelasnya Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Pengkab Jember, tentang status pendafttarannya sebagai cabor anggota KONI Jember, karena pihak KONI menilai kepengurusan mereka masih belum 2 tahun.
Namun siapa yang menyangka, bahwa Ferkushi Jember mengklaim memiliki data, ada cabor baru yang juga berumur kurang dari 2 tahun, tetapi kenapa sudah bisa jadi anggota KONI Jember?.
Pernyataan itu langsung disampaikan Ketua Ferkushi Jember , A Fahrur Rozi, kepada sejumlah awak media, Minggu (9/4/2023). “Jika memang ada aturan cabor baru anggota KONI minimal harus 2 tahun, KONI Jember harus konsisten dengan itu,” tegasnya.
Disampaikan Fahrur Rozi, awal menjadi anggota KONI Jember, Cabor Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Jember, lolos begitu saja meski saat itu usia cabornya sama dengan Ferkushi. “KONI harusnya konsistensi ya. Kenapa IODI bisa ekspres begitu, sementara Ferkushi kesannya dihambat,” keluhnya.
Fahrur Rozi sampai berani menantang jajaran pengurus KONI Jember, untuk berani buka-bukaan, tentang SK kepengurusan IODI Pengkab Jember yang dikeluarkan oleh Pengprov Jatim. “Mari adu data, bakal ketahuan nanti. Kenapa IODI bisa sedangkan Ferkhusi tidak bisa,” tantangnya.
Saat dikonfirmasi tentang tuduhan yang disampaikan Fahrur Rozi, tentang IODI Jember yang belum 2 tahun namun bisa lolos begitu saja jadi anggota KONI Jember, Sutikno – Ketua KONI Jember, enggan mengkomentari lebih lanjut.
Dia hanya menyampaikan bahwa, Cabor tidak elok jika membicarakan Cabor lainnya. “Jadi Cabor tidak elok ngomongkan cabor lain. Semua cabor memang saya wejangi, tolong cabor jangan ngurusin cabor yang lain. Intinya itu, saya tidak mau ngomong cabor lain,” katanya. (Rully – Haris)