Rupanya, ada Hari Desa Asri Nusantara. Diperingati setiap tanggal 20 Maret. Memang belum familier. Namun di Pemerintahan Desa Klatakan, tegak lurus ikut memperingatinya.
Dipimpin langsung oleh Kepala Desa Ali Wafa, penanaman 500 bibit pohon di sepanjang Jalan Dusun Krajan ke Dusun Penggungan, sebagai bukti komitmen mereka mengasrikan desanya. Semua perangkat desa terlibat, tak terkecuali para Ketua RT dan RW, serta tokoh masyarakat.
Bagi Kades Ali Wafa, mengasrikan desa dengan penghijauan, bagian dari investasi sosial jangka panjang, untuk kelestarian alam yang perlu diwariskan ke anak cucunya. “Kami tak sekedar menanam, tapi berkomitmen merawatnya. Semua untuk anak cucu kita,” tuturnya.
Menanam bibit pohon bukan sekedar seremonial belaka. Namun bagi Kades Ali Wafa, ada semangat kegotongroyongan antara pemerintah desa dan masyarakat yang dipimpinnya. Setidaknya, ada trigger yang bisa memasyarakatkan kesadaran menjaga lingkungan alam sekitar.
Kades Ali Wafa pun bangga, melihat antusias entitas warga desanya. Terlebih, ada komitmen pengawalan yang dilakukan Tim Pendamping Desa, yang dikirim Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia. “Sinergiitas baik ini akan terus kami jaga, untuk pembangunan desa,” ujarnya.
Masih kata Ali Wafa, pihaknya bersyukur, sebab secara geografis posisi desanya yang ada di sekitar perkebunan, sudah asri karena sokongan tanaman milik PTPN. “Kemudian, kami memilih menanam bibit pohon, di luar area perkebunan. Supaya keasrian desanya tambah merata. (Aang Gunaefi)