Situbondo,- Pariwisata di Situbondo pernah berjaya di masanya. Namun kali ini, beberapa obyek wisata unggulannya mati suri. Tak terawat yang kesannya, seolah dibiarkan mangkrak begitu saja.
Seperti Pantai Pasir Putih, yang dulunya menjadi destinasi unggulan Situbondo. Wisatawan yang datang bahkan banyak yang dari luar daerah. Turis asing pun ramai ke sana. Namun kini sepi pengunjung. Bahkan, karyawannya pun telat terima bayaran sampai 2 bulan.
Beberapa wisata unggulan lainnya seperti Kampung Kerapu, yang pernah berkibar di era kepemimpinan Bupati Dadang. Wisata pantai itu juga tak terurus, setelah bupatinya berganti Karna Suswandi. Sama juga dengan wisata Kampung Blekok, serta destinasi wisata berbasis rakyat lainnya, yang seolah hidup segan mati pun tak mau.
Persoalan itu sempat menjadi pembahasan di forum debat publik Pilkada Situbondo perdana, yang digelar di Studio JTV Surabaya, Kamis, 10 Oktober 2024. Sebagai calon newcomer, Rio-Ulfi sempat menawarkan solusi alternatif, supaya Situbondo kembali berjaya di sektor wisata.
Seperti yang termaktub dalam visi pembangunannya, Yusuf Rio Wahyu Proyogo (Mas Rio) bertekad mengembalikan kejayaan Situbondo di sektor wisata, dengan keterlibatan pemerintah kembali hadir memberikan perhatian pada obyek wisata, yang dikelola masyarakat di masing-masing desa.
“Kita harus mengubah paradigma pembangunan pariwisata. Bukan hanya fokus pada destinasi besar, tapi juga memberikan perhatian serius pada potensi wisata yang ada di desa-desa,” tegas Mas Rio, usai ditemui di sela-sela kesibukan kampanyenya, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Mas Rio mengusulkan beberapa langkah strategis. Seperti pengembangan paket wisata terpadu. “Misalnya mulai dari Pantai Pasir Putih hingga kawasan pesisir Panarukan. Dengan demikian, wisatawan dapat menikmati beragam keindahan alam dan budaya dalam satu perjalanan,” paparnya.
Selain itu, pemerintah juga mengatur skema kerjasama dengan agen travel. “Bagi saya, pentingnya menjalin kerjasama dengan agen travel untuk mempromosikan potensi wisata Situbondo ke pasar yang lebih luas,” katanya.
Selain itu kata Mas Rio, juga dibutuhkan peningkatan fasilitas dan infrastruktur. “Pembenahan fasilitas umum dan infrastruktur di desa wisata, menjadi kunci untuk menarik minat wisatawan,” terangnya.
Bahkan kata Mas Rio, perlu adanya pemanfaatan potensi produk lokal. Kata Mas Rio, perlu juga mendorong masyarakat desa, untuk terlibat aktif dalam pengembangan wisata dengan memanfaatkan potensi lokal, seperti kuliner khas, kerajinan tangan, dan seni budaya.
“Dengan mengembangkan wisata kampung, kita tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tapi juga melestarikan budaya dan lingkungan,” tambah Mas Rio.
Mas Rio berharap, dengan dukungan masyarakat, misi pembangunan pariwisata di Situbondo, dapat terwujud dan menjadikan daerahnya sebagai destinasi wisata yang bisa berdaya saing. Tentunya, supaya benar-benar naik kelas.
Dia pun berterimakasih kepada masyarakat Situbondo. Sebab kata Mas Rio, bagaimana pun politik Pilkada di Situbondo, harus menentukan siapa kandidat yang terbaik. “Ya, saya selalu berdoa. Situbondo bisa dipimpin orang yang terbaik,” imbuhnya.
Sebab itu, Mas Rio selalu menunjukkan tentang ide dan gagasan yang ingin ditawarkan, buat masyarakat Situbondo. “Mudah-mudahan bisa diterima dan saya berharap, pada tanggal 27 November 2024 nanti, masyarakat Situbondo secara cerdas memilih pemimpin yang punya ide dan gagasan. Saya berharap, kami dapat dukungan maksimal, agar mimpi-mimpi kita tentang Situbondo, mimpi-mimpi masyarakat Situbondo, anak-anak muda semuanya bisa kita wujudkan bersama,” pungkasnya. (KK)
