Sudah berulang kali menggelar protes demo atas kepala desanya yang ditahan kejaksaan, masyarakat Desa Mundurejo, Kecamatan Umbulsari, kini warga semakin nekat menyegel kantor desanya. Praktis, pelayanan di desa tersebut lumpuh seketika di hari Jumat (21/7).
Muhammad Misnadi, salah seorang warga Desa Mundurejo yang ikut menggelar aksi segel kantor desa, tegas bersikap menyegel sebagai bentuk protes warga. “Bagi warga percuma balai desa dibuka, kalau Pak Kades tidak ada di kantor desa,” tegasnya.
Kata para warga yang menyegel, sikapnya tetap tegas tidak akan membuka kantor desanya kecuali Kades Edi Santoso. “Kami warga taat hukum. Tapi kami menuntut ada penangguhan penahanan untuk kades kami. Karena kami butuh pemimpin yang bisa melayani rakyat Mundurejo,” bebernya.
Bagi warga, segel kantor desa itu bagian dari cara mereka mengamankan pemerintahan. Warga waswas, pemerintahan Desa Mulyorejo tanpa ada kepala desanya. “Siapa yang akan bertanggungjawab, kalau ada apa-apa di kemudian hari?. Lawong ada pak kades saja masih bisa dijebak, apalagi sekarang pak kades tidak ada di desa,” katanya.
Perlu diketahui, sampai pukul 09.30, kantor Desa Mundurejo masih disegel warganya. Kedua pintu gerbang akses keluar masuk ditutup warga dengan gembok. Sehingga otomatis sehari ini kantor desa “vakum off power“.
Tak hanya itu, sejumlah spanduk dan poster juga dipasang warga sebagai media penyampaian aspirasi. Seperti tulisan poster : “Kantor Balai Desa Mundurejo Disegel Rakyat”, “Jaksa, Jangan Anti Kepala Desa“. (*)