Mendekati pencoblosan Pilkada Jember di tanggal 27 November 2024, tambah mengerucut dukungan masyarakat untuk Paslon nomer 02 : Gus Fawait – Djoko Susanto. Terbaru, komunitas Solidaritas Untuk Kemanusian (Soduk), mendeklarasikan dukungan untuk memenangkan Gus Djos, Senin, 4 November 2024.
Deklarasi itu digelar De Sitinggil, dengan ratusan anggota Soduk, yang dihadiri Cawabup Djoko Susanto, bersama tim pemenangan Gus Djos. Bahkan, Winardi Nawa Putra yang merupakan orang dekat Faida, juga ikut andil di sana.
Soduk diketuai Taufik Hidayah. Salah satu orang dekat dr. Faida. Sebelum menggawangi Soduk, Taufik dikenal sebagai pentolan Banteng Soduk, yang diketahui salah satu komunitas organ yang memenangkan Faida-Muqit di Pilkada 2015.
Banteng Soduk yang diisi para simpatisan “partai merah” itu, kembali menjadi pendukung setia Faida – Vian, yang maju melalui jalur independen di Pilkada 2020. Meski mereka gagal memenangkan Faida di Pilkada keduanya itu, namun Taufik bersama barisannya terus setia membersamai dr. Faida.
Bahkan, saat dr. Faida menjadi Caleg DPR-RI di Perindo, Taufik rela keluar dari “partai merah” dan bersedia ditunjuk menjadi Ketua Perindo Jember. Sementara dr. Faida di saat bersamaan, memimpin Perindo Jatim.
Taufik masih terus bersama dr. Faida, hingga akhirnya sang panutannya gagal maju di Pilkada Jember 2024, gegara tidak memperoleh rekomendasi parpol. “Kami berkontemplasi, akhirnya menentukan sikap memilih kandidat dengan program pro rakyat, seperti yang telah selama ini diperjuangkan dokter Faida,” jelasnya.
Kata Taufik, tidak bijak memilih Golput, di saat Jember saat ini yang tidak baik-baik saja. “Selama Jember dipimpin dokter Faida, kami terlibat aktif menolong warga dengan aksi kemanusian. Setelah berganti pemimpin, jangankan menolong orang lain, keluarga kami sakit saja susah mendapatkan akses ambulans,” sesalnya.
Taufik merupakan warga Kampung Kopian. Rumahnya hanya terbatas sungai, dengan Kampung Ledok rumah pribadi Hendy Siswanto. “Ambulans tidak bisa masuk ke perkampungan kami. Karena jembatannya terlalu sempit. Tidak ada perhatian meski dekat dengan rumah Pak Hendy,” bebernya.
Setelah bertemu dengan Gus Fawait dan Djoko Susanto, Taufik dan Soduk menemukan chemistry. Tentunya dengan program yang sesuai dengan harapan mereka, para pejuang aksi kemanusian di perkotaan Jember.
Supaya cita-cita Soduk bisa terealisasi, mereka pun berkomitmen memenangkan Gus Fawait dan Djoko Susanto. “Basis kami di perkotaan Jember. Sebagai komunitas yang dididik petarung, kami siap memenangkan Paslon 02,” tegasnya.
Tagline Gus Djos membuat Soduk Dejavu. Terutama setelah mereka mendengar : Jember Baru Jember Maju. “Sebelumnya bersama dokter Faida, kami terbiasa dengan semangat Jember Baru Jember Bersatu, Gus Djos ada kemiripan dan ini semangat kami,” pungkasnya.
Perlu diketahui, selain Soduk yang merupakan eks relawan pemenangan Faida berbasis di perkotaan, Gus Fawait juga berkampanye bersama eks relawan militan dr. Faida di Desa Gelang, Sumberbaru.
Sejumlah pentolan relawan dr. Faida di Sumberbaru, hadir membersamai Gus Fawait seperti : Haji Nosi, Haji Sahri, Haji Mukhlis, Buchori, Haji Diergan, dan para tokoh lainnya. Bahkan, mantan juru bicara Faida di Pilkada 2020 : Rully Efendi, juga naik pentas menjadi juru kampanye Gus Fawait, yang digelar di Perkebunan Karang Anom, Gelang, Sumberbaru. (Haris Arifin)