Tak ada nama Evi Lestari, yang muncul dari pernyataan Moeldoko, saat ditanya tentang Ketua DPC HKTI Jember yang sah. Berulang kali, Kepala Staf Presiden (KSP) itu menyebut nama M. Sholeh, satu-satunya Ketua DPC HKTI Jember yang sah.
Pernyataan Moeldoko itu disampaikan di sela-sela Panen Raya Padi M-70D, di Persawahan Desa Lojejer, Wuluhan, Jumat (24/3/2023). “Pak Sholeh. Pak Sholeh Ketua HKTI Jember. Pak Sholeh. Bukan yang lain,” tegasnya.
Saat jurnalis Indikator Plus menanyakan soal legalitas Evi Lestari yang dilantik Ketua DPD HKTI Jatim : Ony Anwar Harsono, di Pendopo Bupati Ponorogo, 11 Maret 2023, itu dinilai urusan internal pengurus HKTI Jatim.
“HKTI melalui Ketua Harian atas perintah saya sebagai Ketua Umum HKTI, sudah mengeluarkan surat yang menyatakan pelantikan itu (Evi Lestari, Red) tidak sah,” tegas Moeldoko. Sehingga dia berharap, tidak ada polemik saling klaim Ketua HKTI di Jember. Sebab di surat HKTI pusat itu, menegaskan bahwa M. Sholeh ketua sah HKTI Jember.
Bagi Moeldoko, menilai M.Sholeh sebagai Ketua HKTI Jember yang sah, tak lepas dari hasil kajian obyektif berbasis aturan main organisasi : AD/ART HKTI. Selain itu, Sholeh dinilai berhasil menggerakkan semangat bertani yang unggul.
Terbukti, Panen Raya Padi M-70D yang dimulai di Desa Lojejer, tempat M. Sholeh menjadi kades, berhasil panen hingga 9 ton per hektare. Padi M-70D itu produk teknologi Moeldoko yang hasilnya lebih banyak, tahan hama dan masa tanamnya hanya 70 harian.
Bagi Moeldoko, petani yang menanam Padi M-70D bakal untung berlipat-lipat. Dia mengkalkulasi, jika perhektare sawah bisa menghasilkan 9 ton dengan harga gabah Rp 5 ribu perkilogramnya, maka petani sekali panen bisa mengantongi uang sebanyak Rp 45 juta. “Keuntungannya bisa Rp 25 jutaan. Keuntungan itu petani bisa menabung,” terangnya.
Sholeh Siap Merangkul Evi Lestari
Meski sempat berkompetisi dengan Evi Lestari, bahkan ada semacam klaim bahwa kubu Evi yang dinilai sah. Namun M. Sholeh yang mendapat pengakuan langsung oleh Ketua Umum HKTI Pusat, Moeldoko, mengaku pihaknya tetap tidak akan pernah bersikap jumawa. Bahkan, dia menunjukkan kenegarawanannya, dengan berjanji siap merangkul Evi di pengurusannya.
Kepada sejumlah wartawan, Sholeh sudah menyiapkan posisi strategis untuk Evi sebagai Wakil Ketua 1 DPC HKTI Jember, di bawah kepemimpinannya. “Bu Evi adalah wanita hebat. Untuk berjuang bersama mendampingi, mengawal dan menjembatani petani di Kabupaten Jember bersama HKTI. Bu Evi kami akamodir menjadi Wakil Ketua 1,” katanya.
Kata Sholeh, dinamika pasca Musab HKTI Jember bagian dari pendewasaan berorganisasi. Ketika pucuk pimpinan HKTI pusat sudah menyebut bahwa dirinya Ketua HKTI Jember yang sah, maka persoalan saling klaim harusnya tidak perlu ada lagi.
Bagi Sholeh, banyak pekerjaan HKTI yang perlu dilakukan untuk petani di Jember. Seperti masa tanam kedua nanti, pilot project Padi M-70D yang menjadi unggulan kerja HKTI Jember, bakal direalisasikan ke 500-an hektare sawah di seluruh Jember. “Kami HKTI Jember fokus ke kerja dan kerja untuk petani,” pungkasnya.
Perlu diketahui, selain jajaran petinggi KSP yang hadir bersama Moeldoko, Pj Sekda Jember juga hadir bareng stakeholder yang ada. Kepala Bulog pun juga terlihat hadir, tak terkecuali perwakilan pengurus HKTI Jatim : Dwi Arya Nugraha Oktavianto atau akrab disapa Mas Vian. (Haris Arifin)
