Dugaan adanya personal yang diistimewakan di tubuh KONI Jember, kembali dikuak oleh Ketua Umum Federasi Kurash Indonesia (Ferkhusi) Jember, A. Fahrur Rozi. Dia pun blak-blakan menyebut nama Silva Dwi Lestari.
Diketahui, Silva merupakan Ketua Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Jember, yang sekaligus merangkap jabatan sebagai Bendahara Umum KONI Jember, di era kepemimpinan Sutikno. “Kami kemudian menyebutnya telah melanggar konstitusi KONI,” katanya.
Fahrur mengungkapkan, di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KONI, di pasal 22 angka 3 menyampaikan bahwa Ketua Umum, Wakil-wakil Ketua Umum, Sekretaris dan Bendahara KONI kabupaten/kota tidak boleh merangkap pada organisasi keolahragaan baik secara horisontal maupun vertikal.
Sementara yang diketahui Fahrur Rozi, bahwa Silva Dwi Lestari, diketahui sebagai Bendahara KONI Jember sekaligus Ketua IODI Pengcab Jember. “Kami berani mengadu data. Kemudian bakal ketahuan,” tantangnya.
Sebenarnya Fahrur Rozi sudah geram, tentang keistimewaan personal di tubuh KONI Jember. Seperti sebelumnya, IODI yang diketuai Silva, belum dua tahun sudah diperbolehkan gabung jadi anggota KONI Jember. Sedangkan Ferkhusi yang diketuainya, soal batas minimal 2 tahun menjadi persoalan.
“Ada apa dengan KONI Jember ini?. Apa saya harus jadi perempuan dulu? Apa saya harus merubah nama Fahrur Rozi jadi Silva, supaya KONI Jember meloloskan Ferkhusi jadi anggota KONI Jember?,” sindirnya. Padahal, meski baru ada di Jember, Ferkhusi yang dipimpin Fahrur Rozi sudah berprestasi, membawa 5 medali di seleksi daerah Ferkhusi Pengprov Jatim di Sidoarjo.
Saat jurnalis Indikator Plus mencoba mengkonfirmasi ke Silva, melalui nomer WhatsAap-nya, mulanya dia mencoba membalas saat awal jurnalis mengenalkan dari media online Indikator Plus. “Thanks… Maaf slow respon,” tulis Silva.
Namun setelah ditanya tentang status gandanya di KONI yang jadi bendahara dan Ketua IODI Jember, pesan WhatsAap jurnalis Indikator Plus hanya dibaca tidak dijawab. Bahkan pesan terakhir yang mengirim pertanyaan berikutnya, sudah centang satu seperti tanda terblokir.
Sebelumnya, Ketua KONI Jember Sutikno, meminta cabor supaya tidak mengurus rumah tangga cabor yang lainnya. Termasuk soal Ferkhusi, yang membanding-bandingkan dengan IODI yang dinilai diistimewakan. (Rully – Haris)