Janda tua itu terlihat gemetaran, saat warga mengabarkan rumahnya terbakar. Padahal, dia baru keluar dari rumahnya, sekedar mencari penjual sayur yang disebutnya Wlijo. Bu Paul yang berumur 70 tahunan pun, kini tak punya tempat tinggal.
Setiap harinya Bu Paul tinggal sendirian, di rumah dinas bekas fasilitas suaminya yang kerja di perkebunan. Suaminya sudah meninggal, tapi pihak perusahaan perkebunan masih memperbolehkan dia menempati rumah itu. Anak-anaknya tinggal di luar kota.
Rumah Bu Paul ada di Desa Tanggul Kulon. Tepatnya di belakang gudang perkebunan, depan SPBU Tanggul. Tahu rumah itu terbakar, sekitar pukul 05.30, Jumat (17/3/2023). “Saat apinya menyala besar-besarnya, warga mengira ada Bu Paul di dalam rumahnya. Warga panik mencarinya. Ternyata beliau sedang di luar rumah, ketemu di tempat Wlijo,” ungkap Suyanto, tetangga rumahnya.
Pemadam kebakaran baru datang, setelah rumah yang terbakar tinggal rangka. Namun petugas Damkar masih berbuat, menyemprotkan air yang dibawanya, untuk memastikan api tak lagi menyala. Sebelumnya, api disiram tangki air minum isi ulang milik Tunas Jaya.
Kata Suyanto, warga terpaksa menghentikan tangki air minum isi ulang, yang sedang melintas di lokasi kebakaran. Kemudian, warga guyub bergotong royong menyiramkan air minum tangki isi ulang secara manual.
Suyanto belum tahu pasti apa penyebab rumah tetangganya itu terbakar. Saat ditanya ke Bu Paul, dia mengaku belum masuk ke dapurnya di pagi ini. Sehingga bisa disebut bukan karena kompor. “Kalau lupa mematikan kompor, tidak. Karena masih mau memasak. Bisa jadi karena konseleting listrik,” pungkasnya.
Bu Paul yang tinggal sebatang kara di rumah itu, kini bingung tak lagi punya tempat tinggal. Kedepan, pilihannya mau menumpang ke rumah tetangganya, atau memilih ikut ke rumah anaknya. (Aang Gunaefi)