Mendekati momentum Pemilu 2024, PDI Perjuangan Jember rupanya ada di posisi onfire. Mesin partainya pun sudah semakin masif bergerak, menyokong instrumen para bakal caleg di setiap tingkatan.
Kondisi itu dibuktikan partai berlogo banteng bulat moncong putih, yang sukses menggelar konsolidasi akbar di Hotel Cempaka Hill Jember, Selasa (14/3/2023). Tak hanya fungsionaris partai tingkatan provinsi dan kabupaten yang hadir, mereka yang ada di kepengurusan kecamatan dan desa maupun kelurahan, tidak ada yang bolos menghadiri acara persiapan pemenangnya partainya tersebut.
Arif Wibowo, Ketua DPC PDI Perjuangan Jember, itu mengaku bahwa semua wilayah di Jember sudah dipotret dengan baik. Sehingga dia memastikan, tidak ada Dapil yang tidak bisa digarap dengan baik oleh PDI Perjuangan. “Semua Dapil bisa sulit bisa mudah. Tergantung keseriusan partai dan Caleg bekerjanya seperti apa?,” tuturnya.
Politisi Senayan tiga periode itu pun optimistis, bahwa semua target yang sudah ditentukan partainya, akan dicapai dengan baik. “Kita punya strategi untuk mengatasi masing-masing wilayah,” katanya.
Pria yang akrab dengan sapaan AW 1, itu pun tak mengelak, ada daerah yang sulit ditaklukan. Karena di wilayah tersebut sering terjadi manipulasi dan kecurangan dalam Pemilu. “Dimana wilayah itu?, tentu tidak bisa saya sebut,” imbuhnya.
Masih kata Arif Wibowo, partai besutannya di Jember sudah tegas menentukan metode comandante. Sebuah implementasi prinsip Kegotongroyongan, seperti nilai luhur warisan Bung Karno. Meski demikian, karena konstitusi partainya mengamanahkan tentang kerahasiaan strategi pemenangan, mantan aktivis mahasiswa GMNI itu pun enggan membeberkan ke awak media.
PDI Perjuangan Belum Pernah Juara di Jember
Terhitung sejak penerapan sistem Pemilu dengan proporsional terbuka di tahun 2009 lalu, PDI Perjuangan Jember tidak pernah juara di Bumi Pandhalungan Jember. Tim Indikator Plus berhasil menghimpun datanya sebagai berikut :
Pada tahun 2009, pemenang Pemilu di Jember diraih Partai Demokrat yang kemudian mengantarkan Saptono Yusuf menjadi Ketua DPRD Jember. Sedangkan PDIP, mendapat jatah Wakil Ketua DPRD Jember, untuk Lukman Winarno.
Kemudian di Pemilu 2014, pemenang Pemilu di Jember diraih Partai Gerindra dengan perolehan 9 kursi. Gerindra menunjuk Thoif Zamroni, sebagai Ketua DPRD Jember. Sedangkan PDIP yang meraih 7 kursi, memilih Ni Nyoman Martini jadi wakil ketua dewan. Di tengah perjalanan, Thoif tersandung kasus korupsi dan diganti Ardi Pujo Prabowo.
Pemilu 2019, PDIP tetap meraih 7 kursi DPRD Jember. Lagi-lagi hanya dapat jatah Wakil Ketua dewan, yang diduduki Agus Sofyan. Sedangkan pemenang Pemilu, diraih PKB dengan 8 kursi yang sama dengan Partai Nasdem. (Haris Arifin)