Kasus laporan dugaan ketidaknetralan oknum Panwascam Tanggul, terus bergulir di meja Bawaslu Jember. Bahkan, panitia yang menggelar panggung dangdut tempat terlapor nyawer, dipanggil Bawaslu dimintai keterangan, Senin (13/3/2023) siang.
Kepada Indikator Plus, Aang Gunaefi, mengaku ditanya soal kegiatan yang melibatkan partai tertentu dan oknum Panwascam yang naik panggung dan nyawer. “Saya sampaikan yang menggelar dangdutan itu KOMPAK. Organisasi pemuda Klatakan. Kenapa ada atribut PDIP?, saya sampaikan bahwa PDIP kami beri ruang karena kami nilai peduli ke pemuda Klatakan,” akunya.
Aang, tidak menampik jika di panggung ada atribut partai. Bahkan katanya, di beberapa titik menuju panggung dangdutannya pun juga ada bendera partai. “Panitia tidak mengundang panwascam. Kalau PDIP sengaja kami undang, karena kami menilai PDIP selama ini peduli ke kami,” terangnya.
Masih kata Aang, sepanjang dangdutan panitia dan undangan memang ada yang nyawer. Dia mengaku panitia iuran untuk nyawer, supaya acara deklarasi KOMPAK meriah. Tapi kalau soal oknum Panwascam yang nyawer, pihaknya tidak tahu menahu dari mana uangnya.
“Karena kami tidak mengundang Panwascam, saya sampaikan tidak tahu uang dari mana yang dibuat nyawer,” imbuhnya. Tapi yang pasti kata Aang, bahwa oknum Panwascam yang dilaporkan itu memang hadir dan nyawer.
Soal mencuatnya kasus dugaan tidak netralannya oknum Panwascam Tanggul, dia menyerahkan sepenuhnya ke Bawaslu Jember. Namun yang pasti dan dia ketahui, PDIP tidak memiliki kaitan dengan terlapor. “Kalau mau disalahkan, oknumnya saja. Karena KOMPAK dan PDIP tidak pernah mengundangnya. Terlapor juga bukan anggota KOMPAK,” tegasnya. (Haris Arifin)