Oleh : Zainul Alim (*)
Try Sandi Apriana, tiba-tiba mengejutkan publik Jember, karena harta kekayaannya yang jauh melebihi kekayaan mertuanya yang Bupati Jember. Sedangkan dia, hanya anggota biasa di DPRD Jember.
Merujuk dari rilis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) untuk Try Sandi, memiliki total kekayaan Rp 41,7 Miliar. Sedangkan mertuanya : Hendy Siswanto, jauh di bawah hartanya dengan catatan LHKPN Rp 27,97 Miliar.
Sejumlah wartawan pun tertarik meliputnya. Wajar saja, jika dilihat dari jabatannya hari ini, harusnya kekayaan bupati lebih besar ketimbang hanya anggota dewan tanpa jabatan strategis. Meski kita tahu, akhir-akhir ini Try Sandy jadi Ketua DPC Demokrat Jember. Namun di partai kan tidak digaji.
Tak hanya itu, publik juga terlanjur “dicekoki” persepsi jika Bupati Hendy tajir melintir. Tak heran demikian, karena beberapa kali dia menggelar pesta mewah untuk keluarganya. Namun kenapa, Hendy kalah kaya dengan menantunya?.
Bisa jadi berangkat dari itu, dua wartawan dari Tribun News : Imam Nawawi dan wartawan Tadatoday : Andi Saputra, bermaksud untuk mewawancarai Try Sandi soal harta kekayaannya. Wajar saja media tertarik mengulasnya, karena Try Sandy melupakan penyelenggara negara yang juga butuh dikontrol publik.
Namun sayang, saat Andi Saputra hendak mengkonfirmasi melalui saluran teleponnya, Try Sandi tidak bersedia menjelaskan tentang hartanya yang menggunung. “Tidak perlu mas,” kata Try Sandi menolak wawancara tentang rilis hartanya di KPK, kepada Tadatoday.com.
Pun demikian dengan Imam Nawawi. Pesan WhatsApp yang disampaikan ke Try Sandi, dibalas dengan kalimat penolakan untuk diwawancarai. “Ndak mas tadi wartawan lain telpon, saya juga gak mau jawab,” tulisnya melalui pesan singkat whatsapp ke wartawan Tribun News, Selasa (7/3/2023).
Soal laporan harta kekayaan pejabat publik versi LHKPN KPK, ini cukup seksi dan sensitif. Terlebih, sudah menjadi isu nasional, soal pejabat negara dengan posisi biasa-biasa, namun hartanya menggunung bahkan mengalahkan harta kekayaan Presiden. Ketika ada pejabat dengan harta yang besar, tapi bungkam, jangan salahkan jika publik mengira yang macam-macamnya. Jawabannya, hanya Try Sandi yang tahu.
(*) Penulis adalah Direktur Indikator Plus.